Alat Pemanas
A. Setrika
1. Kabel Daya
Kabel daya adalah komponen yang menghubungkan setrika dengan sumber listrik. Kabel ini biasanya terbuat dari serat fleksibel yang dilapisi bahan isolasi untuk mencegah sengatan listrik. Beberapa model setrika modern dilengkapi dengan kabel yang bisa berputar 360 derajat untuk meningkatkan kenyamanan saat digunakan dan mengurangi risiko kerusakan pada kabel.
2. Elemen Pemanas
Elemen pemanas adalah bagian inti yang mengubah energi listrik menjadi panas. Terbuat dari bahan seperti kawat nikrom yang tahan panas, elemen ini ditempatkan di antara pelat dasar dan penutup setrika. Ketika dialiri listrik, elemen pemanas memanas dan menghasilkan suhu tinggi yang diperlukan untuk merapikan pakaian.
3. Alas Setrika (Pelat Dasar)
Pelat dasar adalah bagian setrika yang langsung bersentuhan dengan kain. Biasanya terbuat dari bahan tahan karat seperti aluminium atau stainless steel, dan beberapa model dilengkapi dengan lapisan anti lengket untuk mencegah kain menempel. Permukaan ini harus selalu dijaga kebersihannya untuk menghindari kerusakan pada kain.
4. Lampu Indikator
Lampu indikator berfungsi untuk menunjukkan apakah setrika sudah mencapai suhu yang diinginkan. Ketika setrika sedang memanas, lampu indikator akan menyala, dan ketika suhu telah tercapai, lampu akan mati. Fitur ini sangat penting untuk menghindari overheating yang dapat merusak pakaian.
5. Penutup dan Pemberat
Penutup setrika biasanya terbuat dari bahan yang tahan panas dan isolatif untuk mencegah sengatan listrik. Pemberat di dalam setrika, sering kali berupa besi, membantu memberikan tekanan tambahan saat menyetrika, sehingga lebih mudah menghilangkan kerutan pada pakaian.
6. Pengatur Suhu
Pengatur suhu memungkinkan pengguna menyesuaikan tingkat panas sesuai dengan jenis kain yang akan disetrika, seperti katun, sutra, atau wol. Pengaturan yang tepat sangat penting untuk menghindari kerusakan pada kain akibat suhu yang tidak sesuai.
7. Reservoir Air dan Semburan Uap
Pada setrika uap, reservoir air berfungsi sebagai wadah penyimpanan air yang akan diubah menjadi uap. Semburan uap ini membantu melembutkan dan melicinkan kain lebih efektif, terutama pada bahan yang tebal atau sangat kusut.
8. Gagang Setrika
Gagang setrika dibuat dari bahan isolasi seperti plastik atau kayu untuk memastikan pengguna tetap aman dari panas dan listrik. Desain ergonomis pada gagang sangat penting untuk kenyamanan dan kemudahan penggunaan, terutama jika harus menyetrika dalam waktu lama.
9. Termostat
Termostat adalah komponen yang mengatur suhu setrika secara otomatis dengan memutus atau menyambung aliran listrik ke elemen pemanas sesuai kebutuhan. Ketika suhu yang diinginkan tercapai, termostat akan memutus arus untuk mencegah overheat dan menjaga suhu tetap stabil.
10. Kapasitor
Kapasitor pada setrika digunakan untuk melindungi kontak pada termostat dari percikan listrik yang bisa merusak komponen dan mengurangi gangguan elektromagnetik yang dapat mempengaruhi peralatan elektronik lainnya di rumah.
Bagian-bagian Setrika dan Cara Memperbaikinya
1. Bagian luar
a. Kabel steker, berfungsi mengalirkan arus listrik dari stopkontak menuju elemen pemanas. Kabel steker paling rentan rusak karena sering melilit sehingga kabel mudah putus. Cara mengujinya, yaitu dengan AVO meter(RX1 kilo Ohm). Ukur masing-masing kabel, bila jarum penunjuk pada AVO meter bergerak ke nol dan diam berarti kabel steker dalam keadaan baik, tapi bila jarum penunjuk pada AVO meter tidak bergerak maka kabel steker putus. Bila tidak ada AVO meter bisa menggunakan tespen.
b. Tumit setrika, berfungsi untuk memudahkan saat meletakkan setrika dalam keadaan panas pada posisi berdiri dengan bagian yang lancip menghadap ke atas. Ada juga merek setrika tertentu yang memodifi kasi bagian ini, sehingga berguna untuk melilitkan kabel.
c. Pegangan, digunakan untung memegang setrika saat digunakan.
d. Lampu indikator, lampu ini menyala menandakan setrika sedang dalam proses pemanasan dan akan mati bila panas setrika sudah sesuai dengan posisi knop pengatur suhu.
e. Tombol pengatur suhu, berfungsi untuk mengatur suhu setrika.
f. Plat pemanas, bagian telapak setrika
2. Bagian dalam
a. Terminal, penyambung kabel dengan elemen setrika. Bagian ini mudah rusak yang mengakibatkan terputusnya aliran listrik dari kabel steker ke elemen pemanas.
b. , berfungsi mengatur suhu setrika agar stabil sesuai tombol pengatur suhu, pada termostat terdapat dua buah plat logam (keping bimetal) yang saling berdekatan, bila suhu di sekitar logam naik/memanas, maka kedua plat ini saling menjauh tapi bila suhu di sekitarnya menurun maka kedua keping ini saling mendekat. Sifat inilah yang dimanfaatkan tombol pengatur suhu dengan memberi tekanan tertentu pada plat sehingga suhu setrika stabil dengan tenggang waktu tertentu sesuai dengan knop pengatur suhu.
c. Elemen panas, bagian ini akan memanas bila dialiri arus listrik. Untuk menguji apakah elemen rusak atau tidak, aturlah dengan AVO meter (RX1 kilo Ohm), bila jarum penunjuk di AVO meter bergerak ke kanan dan diam di sekitar 3 kilo Ohm maka elemen dalam keadaan baik tapi bila jarum penunjuk diam tidak bergerak maka elemen putus/rusak.
d. Pengaman otomatis (thermofuse), digunakan untuk pengaman yang fungsinya sama dengan sekering. Pengaman ini akan putus pada suhu panas yang melewati batas toleransi. Pengaman ini bila putus harus segera diganti karena bila tidak setrika tidak akan panas. Untuk menguji apakah pengaman rusak atau tidak, aturlah dengan AVO meter (RX1 kilo Ohm), bila jarum penunjuk di AVO meter bergerak ke kanan dan diam maka pengaman dalam keadaan baik tapi bila jarum penunjuk diam tidak bergerak maka pengaman putus/rusak. Pengaman/termofuse ini hanya terdapat pada merek-merek tertentu saja.
3. Membuka dan Mengganti Elemen Setrika Listrik
- Membuka/ membongkar Elemen Setrika
- Bukalah sekrup yang ada di bagian tumit (belakang) setrika, biasanya hanya satu sekrup. Kemudian tarik tumitnya sampai terlihat bagian terminal kabel (terdapat tiga bagian terminal tapi pada umumnya hanya dua yang dipakai sedangkan satu terminal yang jarang dipakai biasanya dihubungkan dengan kabel grounding). Bukalah dua buah baut terminalnya dan lepaskan kabelnya.
- Bukalah sekrup yang terdapat di sudut bagian dalam tumit setrika ini. Congkellah tombol pengatur suhu pakai obeng min setiap pinggirannya sedikit demi sedikit sampai terlepas. setelah tombol terlepas bukalah dua buah sekrup yang ada di bawahnya. Sekarang anda bisa mencabut gagang/ pegangan setrika dari badan setrika.
- Setelah gagang terlepas pisahkanlah badan setrika dari pelat pemanasnya dengan cara membuka semua sekrupnya maka akan terlihatlah bagian dalam setrika. “Di bagian dalam terdapat elemen setrika yang bentuknya mirip huruf “U”.
4. Memasang atau mengganti elemen setrika
- Pasanglah elemen yang baru ke tempat bekas elemen yang lama, kalau agak macet cobalah menekan pakai kayu sampai semua bagian elemen terpasang pas pada tempatnya.
- Sambungkan masing-masing ujung elemen ke terminal.
- Elemen harus terpasang pas dan menempel penuh pada tempatnya karena kalau ada bagian yang ngangkang/tidak menempel penuh maka panas setrika tidak akan sempurna dan mengakibatkan terbakarnya elemen setrika.
B. Perawatan dan Perbaikan Rice Cooker
1. Bagian-bagian Rice Cooker
Pada dasarnya rice cooker memiliki bagian-bagian atau komponen, sebagai
berikut:
a. Pan bagian dalam
Pan bagian dalam berfungsi untuk menempatkan beras yang akan ditanak, terbuat dari logam atau aluminiumnya yang dilapisi bahan anti lengket.
b. Elemen pemanas
Pada rice cooker tertentu pemanas ini dililitkan pada bagian samping pan bagian dalam. Untuk jenis seperti ini, apabila elemen rusak dapat diperbaiki. Namun pada kebanyakan rice cooker yang diperdagangkan sekarang elemen pemanas ditempatkan dalam bagian/pipa yang solid/permanen, sehingga bila rusak sukar diperbaiki.
c. Rumah bagian luar (out case)
Rumah bagian luar (out case), berfungsi sebagai pelindung dari pan bagian dalam dan elemen. Pada bagian ini biasanya terdapat sakelar dan terminal untuk kabel tenaga. Sakelar umumnya mempunyai 2 kedudukan yaitu kedudukan cooking dan warm.
d. Kabel tenaga
Kabel ini biasanya terdiri dari tusuk kontak untuk ke sumber listrik dan kontra steker untuk ke terminal pada peralatan. Bila peralatan tidak dipakai, kabel dapat dilepas dan disimpan terpisah.
e. Tutup
Kebanyakan rice cooker mempunyai dua buah tutup yaitu satu tutup untuk pan bagian dalam dan satu lagi tutup bagian atas yang dilengkapi dengan klem.
2. Perawatan Rice Cooker
Pada dasarnya untuk merawat rice cooker relatif ringan. Perawatan dilakukan terhadap fisik, kelistrikan, dan sedikit bagian mekanik. Perawatan terhadap fisik peralatan dengan membersihkan bagian-bagian peralatan seperti pan bagian dalam dan rumah bagian luar.
Membersihkan bagian dalam cukup dengan air dan sabun/vim. Sedang untuk bagian luar agar tidak mudah berkarat harus selalu kering dan bila mungkin diberi bahan antikarat atau bila catnya sudah rusak dilakukan pengecatan kembali.
Pemeliharaan kelistrikannya antara lain dijaga agar kabel tenaga tidak sering tertekuk dan perhatikan sakelar, apabila nasi telah masak, pastikan bahwa sakelar dalam posisi off atau warm.
Setiap kali akan menggunakan yakinkan bahwa tidak ada benda lain yang berada di bagian dalam antara pan dengan bagian dasar rice cooker yang dapat mengganggu proses menanak nasi.
3. Perbaikan Rice Cooker
Ada beberapa bagian rice cooker yang sering mengalami kerusakan. Bagianbagian yang memungkinkan kerusakan pada rice cooker, sebagai berikut:
- Kabel tenaga, putus atau isolasi terkupas. Cara perbaikannya bila memungkinkan diperbaiki/diisolasi pada bagian yang rusak, tetapi kalau kabel sudah cukup tua dan pendek lebih baik diganti baru.
- Sakelar, yang kerusakannya pada bagian mekanik seperti pegas dan kontakkontaknya. Karena model sakelarnya tidak umum dijual di pasaran, bila rusak memerlukan perbaikan atau dimodifi kasi.
- Elemen pemanas, kerusakan elemen pemanas biasanya disebabkan oleh kesalahan tegangan, di mana biasanya dipakai untuk tegangan 110 volt kemudian dipakai pada tegangan 220 volt. Penyebab lainnya adalah karena kurangnya pemeliharaan, sehingga pada bagian elemen atau bagian dasar dari rice cooker berkarat, sehingga pelindung elemen rusak dan elemennya putus atau terhubung singkat dengan badan. Untuk merek tertentu elemen pemanas ini ada dijual satu set, tetapi kebanyakan merek kerusakan elemen susah diperbaiki.
- Pengatur panas, alat ini dilengkapi dengan pengatur/pembatas panas dari bimetal, kerusakan pada bimetal dapat menyebabkan rice cooker tidak panas atau panas menjadi terlalu tinggi. Untuk ini bimetal perlu diperiksa dan diset ulang atau diperbaiki.
Komponen Utama Rice Cooker
Inner pot atau wadah dalam rice cooker terbuat dari bahan aluminium atau stainless steel. Bahan ini dipilih karena dapat menyebar panas secara merata dan tahan terhadap korosi. Ukuran inner pot biasanya tergantung pada kapasitas rice cooker dan dapat diangkat dari rice cooker ketika nasi sudah matang.
2. Thermo Sensor
Thermo sensor adalah sensor suhu yang terdapat pada rice cooker. Sensor ini terhubung dengan bagian bawah rice cooker dan mengukur suhu di dalam rice cooker.
3. Pressure Sensor
Pressure sensor adalah sensor tekanan yang terdapat pada rice cooker. Sensor ini terhubung dengan bagian atas rice cooker dan mengukur tekanan yang dihasilkan oleh uap air di dalam rice cooker.
4. Heating Plate
Heating plate adalah komponen yang menghasilkan panas pada rice cooker. Pada rice cooker modern, heating plate menggunakan pemanas listrik. Namun pada rice cooker tradisional, heating plate menggunakan api kompor.
5. Lid
Lid atau penutup rice cooker adalah bagian yang digunakan untuk menutupi rice cooker ketika nasi sedang dimasak. Pada rice cooker modern, lid dilengkapi dengan lubang-lubang kecil yang digunakan untuk melepaskan uap air yang terbentuk. Lubang-lubang ini juga berfungsi untuk menjaga tekanan di dalam rice cooker agar tidak terlalu tinggi.
6. Control Panel
Control panel adalah komponen yang digunakan untuk mengatur waktu memasak dan suhu pada rice cooker
Komponen dan sistem kerja Rice Cooker
Rice Cooker adalah perabot rumah tangga yang digunakan sebagai pemanak nasi, dari beras sampai menjadi nasi. Berbeda dengan pendahulunya Magic Jar yang hanya sebagai penghangat nasi saja.
Sistem kerja Rice Cooker saat menanak nasi sampai menjadi beras ialah arus AC akan melewati Thermal fuse sebagai pengaman dan mengaktifkan Cast Heater sebagai elemen pemanas. Ketika panci yang berisi beras dan air dimasukkan ke Rice Cooker, maka panci akan menekan per Thermostat. Sehingga ketika sakelar digeser ke bawah dalam posisi cook (menanak), sakelar akan bergeser dan diam dalam posisi cook berkat bahan magnet yang menempel ke metal. Berbeda pada saat panci belum dimasukkan ke rice cooker, pada saat sakelar digeser dalam posisi cook, dia akan kembali dalam posisi warming (penghangat) karena magnet berjauhan dengan metal sehingga sulit untuk menempel.
Pada saat sakelar dalam posisi cook, itu artinya magnet yang ada di Thermostat menempel pada metal. Itu akan berlangsung ketika metal mendapatkan panas dari panci di atas 134°C bersamaan dengan matangnya beras menjadi nasi alias surutnya air. Karena bahan metal bila terkena panas berlebih, maka daya magnet akan berkurang, sehingga menjauh dari Thermostat. Ketika Thermostat menjauh dari panci (magnet mengalahkan per), dia akan menggerakkan Leaf Switch dan sakelar akan berpindah ke atas dari posisi cook ke posisi warming.
Dalam posisi warming, Leaft Switch akan mengaktifkan Thermistor dan disinilah peran Thermistor yang akan terus menjaga agar panasnya stabil di 70°C - 80°C. Sehingga nasi akan terus hangat. Di pinggir panci dan tutup rice cooker juga dipasang penghangat, agar hangatnya merata.Beberapa komponen Rice Cooker :
1. Thermal Fuse
- Sebuah pengaman (sekring ) bila terjadi panas berlebih.
- Bila di badannya tertera 157°C 220V 10 A itu artinya dia mampu bertahan di bawah suhu 157°C dan mampu mengalirkan arus di bawah 10 Ampere dengan tegangan AC 220V. Bila suhu sudah mencapai diatas 157°C atau arus yang melewatinya di atas 10A maka Thermal Fuse akan bunuh diri, niatnya baik yaitu untuk menyelamatkan komponen sesudahnya.
2. Cast Heater
Sebuat elemen pemanas
- Mengkonsumsi daya sekitar 300 - 400 Watt
- Bila Cast heater rusak, maka harus diganti yang baru karena biasanya sulit diperbaiki
3. Thermostat
- Sebauah komponen yang terbuat dari magnet dan pegas ( per )
- Fungsinya untuk menekan Leaf Switch sehinga merubah dari cook ke warming
- Ketika pegas ditekan maka magnet akan mudah menempel ke metal karna berdekatan
- Saat metal mendapatkan panas dari panci maka daya magnet dari metal akan berkurang dan menjauh dari magnet
- karena gaya pegas lebih besar dari gaya magnet maka pegas dapat menekan Leaf Switch
4. Leaf Switch
- Sebuah sakelar yang digerakkan oleh Thermostat
- Tujuannya untuk mengaktifkan warming dan mematikan cook
5. Thermistor
- Sebuah komponen pengatur suhu
- Dari jenis resistor yaitu PTC yang sifatnya bila mendapatkan suhu panas, maka nilai resistansinya akan bertambah sehinnga akan memutuskan arus dan ketika suhunya rendah, maka nilai resistansinya akan menurun dan mengalirkan arus. Ini akan terus berulang, dengan begitu panasnya akan stabil di 70C - 80C
- Posisi di pinggir panci dalam Rice Cooker
Dengan kita mengetahui komponen dan memahami sistem kerja rice cooker, maka kita akan lebih mudah memperbaiki sebuah rice cooker. Karena bila kita tidak mengetahui sistem kerja, maka kita akan kesulitan dalam memperbaikinya.
Dan berikut beberapa kerusakn yang biasa terjadi :
1. Masalah : Rice cooker mati
Solusi : Cek Thermal fuse
Sistem : Thermal fuse adalah sekring suhu, bila panasnya berlebih dia akan bunuh diri yang menyebabkan aliran listrik terputus
2. Masalah : Nasi menjadi kuning dan bau
Solusi : Cek pemanas yang ada di tutup rice cooker
Sistem : Ketika nasi dihangatkan, uap akan naik dan diserap oleh pemanas yang ada di tutup rice cooker sehingga tidak akan jatuh ke bawah yang menyebabkan nasi kuning dan bau.
No comments:
Post a Comment